Honda Berharap HR-V Jadi Kartu Truf

London, KompasOtomotif - Setelah tujuh tahun bergumul dengan kesulitan dan tekanan tinggi untuk mencapai keuntungan, bisnis Honda di Eropa berharap bisa "hidup lebih tenang". Honda mengandalkan kehadiran beberapa model barunya, salah satu yang utama adalah HR-V untuk mengembalikan keuntungan perusahaan.

Berbeda dengan Toyota dan Nissan yang masuk dalam jajaran utama pemain otomotif di Eropa, Honda bernasib lain. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan terus menurun, bahkan anjlok 50 persen sejak 2007. HR-V kini sudah resmi diluncurkan dan dirakit langsung di pabrik Inggris.

"Kami sudah menunggu beberapa tahun untuk lahirnya model baru dan akhirnya datang juga. Saya percaya kami sekarang punya perusahaan yang lebih ramping sehingga bisa maju ke depan. Keuntungan akan datang seiring dengan langkah ini," jelas Philip Ross, Kepala Penjualan Honda Eropa dilansir AutoNews Europe (15/12/2014).

Honda mulai menjual HR-V pada 2015, berharap bisa menjangkau konsumen baru di Eropa, terutama generasi muda. Segmen yang dibidik HR-V diharapkan bisa mendongkrak penjualan Honda berlipat ganda menjadi 1 juta unit pada 2020, dibandingkan hasil yang diperoleh tahun ini, yang diestimasikan cuma 500.000 unit.

Di sisi lain, lembaga konsultan otomotif IHS Automotive memprediksi Honda akan menjual sekitar 30.000 unit HR-V di Eropa pada 2016. Jumlah ini menggambarkan seberapa besar potensi produk di segmen yang dibidik. Meski demikian, penjualan HR-V juga tetap lebih sedikit ketimbang CR-V dan Civic hatchback.

Tahun lalu, Honda berhasil menjual 139.712 unit mobil di Eropa, dan hanya menikmati pangsa pasar 1,1 persen. Pada 2007, penjualan di Eropa mencapai puncaknya, berhasil melego 313.484 unit dengan pangsa pasar 2 persen.

Related Posts:

Ini Alasan Pembatasan Kendaraan di Jalan MH Thamrin

Jakarta, KompasOtomotif – Keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba pelarangan sepeda motor melintas di Jl. MH Thamrin hingga Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, mulai 17 Desember 2014, masih menuai pro-kontra. Namun di balik itu semua ada tujuan lebih besar.

Disampaikan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bakharuddin Muhammad Syah, dari seluruh pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Jakarta, sekitar 70-78 persen dilakukan pesepeda motor. Usia pelanggar mulai 26–35 tahun, berarti masuk dalam kelompok dewasa yang seharusnya sudah mengetahui tentang keselamatan berkendara.

"Kenapa Thamrin dibatasi? Karena di situ ikon metropolitan, sekaligus menjadi tempat pembelajaran untuk menggunakan angkutan umum. Makanya roda dua duluan yang dibatasi agar beralih ke sana,” jelas Bakharuddin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Jakarta sudah kritis, kata Bakharuddin, pertumbuhan kendaraan baru dalam satu hari mencapai 6.000 unit dilihat dari pendataan nomor kendaraan. Jakarta makin “sempit” sebab kendaraan dari wilayah penyangga bertumbuh pesat dan ditambah lagi kendaraan asal daerah yang meminta plat “B”.

“Sehingga tidak efektif, produktivitas tidak meningkat. Waktu produktivitas habis di jalan, BBM menguap, udara jadi kotor, psikis kita stres, kesehatan menurun, semua akan menurun,” tegas Bakharuddin.

Fokus pada sepeda motor hanyalah awal dari rangkaian regulasi pembatasan kendaraan. Bakharuddin juga menambahkan kepolisian merekomendasikan pembatasan kendaraan terus dikembangkan, misalnya dengan pembatasan menurut tahun produksi, kendaraan baru, dan kendaraan yang ingin masuk Jakarta.

Related Posts:

Ford EcoSport Tampil Bengis dengan Seragam “Serba Hitam”

Bangkok, KompasOtomotif - Memiliki postur bergaya SUV, Ford EcoSport berkulit serba hitam dof tampil bengis dan terlihat seperti siap “menerkam”. Mobil ini adalah hasil modifikasi resmi yang dipamerkan di stan Ford di Thailand Motor Expo 2014.
Warna hitam mendominasi hingga pelapis kaca, hanya sedikit cahaya yang masuk ke kabin membuatnya terkesan semakin misterius. Dari depan, ubahan menyesuaikan tema seperti pada gril yang ikut menghitam serta lampu depan dan kabut yang ditambahkan pelindung besi.
Roof rack di bagian atas menegaskan ciri rekreasional, uniknya selain ada tambahan lampu penerangan dan beberapa tangki penyimpan cairan, terdapat pula ban cadangan. Total ban cadangan ada dua, satu lagi terletak di “konde” belakang.

Indianautosblog
Ada tambahan ban cadangan di roof rack.

EcoSport yang satu ini lebih tinggi dari versi standar sebab menggunakan ban lebih tebal dengan tapak untuk lintasan semi off-road. Dengan begitu mobil terlihat siap diajak “main” dan digenjot bekerja keras.

IndianautosblogMeski standar, interior mendukung nuansa gelap.
Ubahan hanya menjamah semua yang bisa dilihat dari luar, tidak ada penggantian pada interior. Meski begitu penampilan standar interior beraksen hitam mendukung nuansa gelap. Indianautosblog pekan lalu mengatakan tidak ada perubahan pada mesin, masih menggunakan 4-silinder, 1.5L, berkemampuan 110 tk dan torsi 142 Nm. Seluruh tenaga disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi manual 5-percepatan.

Related Posts:

Cara Benar Antisipasi Saat Mobil Terkena ”Aquaplaning”

Jakarta, KompasOtomotif – Musim hujan telah tiba. Sudah selayaknya pengendara lebih berhati-hati saat mengemudi di permukaan jalan yang diguyur hujan dan disertai tantangan lain. Seperti pandangan area sekitar yang buruk, jalanan licin, genangan air, serta rintangan yang tak terduga seperti pohon tumbang.

Dalam kondisi ini, pengendara memerlukan penyesuaian cara mengemudi dan kewaspadaan ekstra. Terutama saat memeriksa kondisi mobil agar tetap prima. General Motors Indonesia secara khusus memberikan beberapa tips, langsung dari Dadan Ramadhani, Customer Care Director.

Penggalan pertama berisi tentang aquaplaning. Ini adalah kondisi dimana air di depan ban berkumpul dan tidak dapat dialirkan maupun diteruskan meski roda berputar. Akibatnya, ban kehilangan traksi atau cengekraman. Berikut cara mengantisipasinya:

1. Perlambat kendaraan saat melintasi genangan air untuk mengecilkan risiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan. Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya aquaplaning. Akibatnya, ada lapisan lain (air) antara ban dan permukaan jalan, akibatnya ban mulai "mengambang" dan kendaraan berpotensi tergelincir karena tidak ada daya cengkram.
2. Pengendara dapat menyadari ketika mengalami aquaplaning saat kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.
3. Gejala lain adalah pengendara melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan. Hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan cengkraman, sebelum mendapatkan kembali kendalinya). Ini adalah tanda bahwa ban Anda mulai mengalamiaquaplane.
4. Ketika aquaplaning terjadi, pengemudi harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap. Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkeraman.
5. Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi.
6. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya.

Related Posts: